Belajar Membaca dengan Kartu Suku Kata


Banyak sekali metode mangajarkan membaca pada anak. Saya sendiri tidak paham dan tidak mengerti, pun tidak pernah membaca dengan detil bagaimana metode-metode itu bisa diterapkan pada anak. Metode Glenn Doman dengan flash card nya itu pun tak pernah saya terapkan pada anak saya untuk melatihnya membaca.

Yang saya lakukan selama ini adalah sering membacakan buku-buku yang menarik perhatiannya. Seperti buku tentang keteladanan Para Nabi dan sahabat, buku tentang pesawat, buku tentang alat-alat berat, buku tentang anatomi, dan buku Serial Mio yang saya belikan beberapa tahun yang lalu. Wah, sudah hamper setahun tapi belum nambah koleksi buku Fauzan, niy. Saya sering memotivasinya untuk belajar membaca agar dia sendiri bisa membaca buku-bukunya.

Keinginan yang kuat itulah yang membuat dia mengenal huruf. Lalu, dengan antusiasme yang begitu besar dari dalam dirinya itulah saya buatkan kartu kecil berukuran 3 x 10 cm. Kartu-kartu tersebut saya tuliskan suku kata seperti : “bu”, “ha”, “pe”, dan seterusnya. Kartu-kartu itu saya buat dari kertas HVS biasa. Untuk membuatnya lebih awet, maka saya melapisinya dengan plastik. Saya tidak menggunakan plastik khusus, saya hanya memanfaatkan isolasi besar bening untuk melapisi setiap kartu.

Setiap kartu saya beri lubang di sisi kirinya. Lubang ini untuk kawat yang menyatukan lembaran-lembaran kartu. Jadilah kartu itu saya buat seperti gantungan kunci.

Metode awal yang saya gunakan adalah mengajaknya mengucapkan suku kata-suku kata yang tertera disana dengan keras. Lalu setelah itu saya modifikasi permainan kartu itu dengan permainan-permainan berikut ini :

1.       Menyusun suku kata.

Saya lepas jalinannya terlebih dahulu. Kemudian saya kelompokkan bunyi hurufnya berdasarkan huruf vokal yang mengikutinya, “a”, “e”, “I”, “u”, dan “o”. Lalu saya minta dia mengambil kartu yang dapat membentuk kata “bola”, misalnya. Tahap pertama yang saya lakukan adalah menyusun 2 suku kata. Lalu berikutnya 3 (seperti “me-la-ti”) dan 4 suku kata (seperti “su-ra-ba-ya”).

2.       Tebak kata.

Saya mengambil satu kartu dan meminta dia menyebutkan 1 atau 2 kata yang yang ada suku kata dari kartu yang saya ambil. Misal saya mengambil “tu”, dia menjawab “satu” misalnya. Ini bisa dilakukan bergantian, saya dengan anak saya. Bisa juga dilakukan bertiga dengan Abu Fauzan.

3.       Membaca kartu.

Kali ini saya menyusun kartu dan membentuk satu kata lalu memintanya membaca kartu yang sudah saya susun.

Hasilnya bagaimana? Baru sepekan saya membuatkan kartu-kartu itu, dan hari ini Fauzan sudah mulai membaca sendiri buku-bukunya. Kemarin, saat kami melintasi sebuah tembok dengan iklan cuci sofa yang cukup besar, Fauzan membaca dengan keras, “CU… CI… SO… FA… Cuci sofa” lalu dia bertanya, sofa itu apa.

Berikut saya sertakan gambar kartu “made in by Ummu Fauzan”.

kartu suku kata
bundle kartu suku kata
susun suku kata

Bunda-bunda mungkin bisa mengadopsi cara ini. Tapi ingat, jangan ada paksaan. Oia, saat bermain kartu ini usahakan buat suasana belajar yang menyenangkan ya. Soal kapan waktunya? Mungkin, Bunda lebih tahu dari saya.

Sekian dulu untuk postingan kali ini. Semoga bermanfaat. ^_^

NB : saya membuat kartu-kartu ini setelah Fauzan bisa membaca huruf hijaiyah yang bersambung.

 

 

***
Gubug Jingga Di Dalam Hujan
Semarang, 11 November 2011
09:39
Hanya sekedar berbagi

24 tanggapan untuk “Belajar Membaca dengan Kartu Suku Kata

  1. Mbak makasih ya, menginspirasi sekali. Anakku udah masuk taman bermain, udah mulai curious sama baca dan tulis, lagi nyari2 metode yang pas. Postingan ini top banget 🙂

    Suka

  2. assalamualaikum bunda fauzan, saya juga lagi berusaha mengenalkan anak saya kinan dengan huruf hijaiyah dan huruf latin…makanya browsing cara cara kreatif bunda mengenalkan huruf sambil bermain..tertarik menggunakan metode ini, saya memang sudah membuatkan tulisan tulisan suku kata, tapi blom dilaminating dan juga belom ada gantungan kuncinya itu…
    bisa dicoba ini..ijin contek ide nya yah bunda…bermanfaat sekali
    Jazakillah..

    Suka

    1. Alhamdulillah, jika ini bermanfaat.. Iyah… Silakan mencontoh… Itu tidak saya laminating. Hanya saya beri lapisan isolasi plastik besar. Terlihat seperti laminating, ya…? Hehehe…

      Suka

  3. Subhanalloh..salut untuk dirimu yang selalu berinovasi..Semoga sukses! Oya..sedikit saran ya..hati2 dengan hafalan suku kata..karena bisa membuat anak tidak faham dengan yang dia baca..Coba bikin “buku bacaan” sendiri, yang sederhana.”Buku” itu sebenarnya hanya selembar kertas yang berisi cerita dengan bacaan yang banyak bertuliskan suku kata dari yang sudah anak pelajari. Ketika membaca, ajarkan intonasi dan tanya maksud dari tiap kalimat. Sehingga anak terbiasa memahami bacaan. Oke, Bu Rino, sukses.. sukses…salam buat Fauzan..

    Suka

    1. Wah, Iya niy… Saya mo bikin buku sendiri untuk anak saya ah… Terima kasih sarannya Ustadzah Ana yang baik hati… Insya Allah nanti salamnya disampaikan… Anaknya lagi main sekarang… hehehe

      Suka

  4. Waaah, insyaALLAH mw diaplikasikn bwt khansa nih. Klo skrg khansa msh tebak2 gmbr buah. Baekx mulai umur brp ummi nanda sdh bs diajari suku kata gt? Deen jg g mw tlalu mbebani khansa dgn calistung yg tllu dini, mw-ny dijalani dgn riang gt, mnta masuknx yaaa..:)

    Suka

    1. for the first, I would like to say, “BARAKALLAH atas kelahiran putri keduanya. Semoga menjadi anak yang shalihat, penyejuk hati kedua ayah bundanya.”

      for second, saya gak tahu kapan baiknya, Deen… saat Ananda sudah tertarik membaca menurut saya. Saya tidak punya riset mendalam terkait ini. Sila untuk melihat perkembangan Kakak dan terus memberikan stimulus ke arah sana. Semoga bermanfaat, ya Bunda Deen…

      Suka

  5. Ustadzah …. oke banget tuh idenya,..semoga bunda-bunda yang lain bisa mencoba ya…
    biasanya anak-anak sulitnya “menggabungkan” sehingga membentuk suku kata….

    Oh ya, bisa ditambahkan bunda,…agar nanda tidak hanya “membaca huruf” tetapi dia “memahami” bacaannya disertakan gambar…karena banyak kasus lancar membaca, bahkan tanda bacanya juga benar penekanannya…ternyata setelah ditanya tidak tahu arti bacaannya…(kasus murid kita dulu)

    Ok deh…kreatif selalu, semangat pasti dan ….sukses ya

    Suka

    1. Oh ya, bisa ditambahkan bunda,…agar nanda tidak hanya “membaca huruf” tetapi dia “memahami” bacaannya disertakan gambar…karena banyak kasus lancar membaca, bahkan tanda bacanya juga benar penekanannya…ternyata setelah ditanya tidak tahu arti bacaannya…(kasus murid kita dulu)

      persoalan ini sudah saya fikirkan Bu Heni. Dan saya ada tips n trik lain… Insya Allah segera saya postingkan… Sila lanjut untuk mengikuti ya…. ^__^

      Suka

Monggo bagi yang ingin menambahkan komentar