Baru Jadi Walas


Sekolah kami memiliki kebijakan untuk masuk terlebih dahulu dibandingkan sekolah lain untuk tahun ajaran ini. Kami masuk tanggal 01 Juli 2013 atau lebih tepatnya 2 minggu sebelum sekolah lain masuk.

Pihak lembaga memutuskan untuk mengawali tahun ajaran ini lebih dini karena lembaga ingin tetap ada momen untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat sekitar sekolah, karena Bulan Ramadhan hampir datang. Maka dari itulah, status sebagai Wali Kelas Baru di kelas VII, sudah saya sandang sejak awal bulan Juli ini.

Ini bukan kali pertama, saya mendapatkan amanah untuk menjadi Wali Kelas. Tahun-tahun sebelumnya pun saya sudah pernah mengalaminya. Tapi ada sedikit perbedaan dari sebelumnya. Tahun ini, saya mendapat amanah untuk memegang kelas VII – 2, artinya saya sudah benar-benar mendapatkan ‘jabatan baru’ menjadi guru SMP. Ya, SMP…

Dulu, awal-awal tahun begini,

saya dihadapkan pada anak-anak yang baru lulus TK. Para peserta didik yang masih harus ditemani ibunya ketika masuk kelas. Anak-anak yang masih malu-malu ketika ijin ke kamar mandi sehingga saya mendapatkan bonus jackpot membersihkan BAK atau BAB siswa. Meminta siswa untuk berkonsentrasi dengan tepuk dan kata kunci. Dan hal-hal lain yang membutuhkan tenaga ekstra.

Hmmmm… Bukan berarti menjadi Wali Kelas di SMP itu mudah. Bagi saya, hampir sama, butuh tenaga ekstra. Tapi tenaganya bertransformasi ke arah tenaga memutar otak.

Oia, awal tahun ajaran ini… Yang paling berkesan buat saya adalah, mengajari siswi-siswi saya memakai jilbab segi 4. Bayangkan saja, selama 6 tahun di SD, umumnya mereka memakai jilbab langsung jadi. Tak perlu melipat, memakai peniti atau merapikan ujungnya agar sama panjangnya. Dan sekarang, mereka diharuskan untuk sedikit ‘ribet’ dengan urusan jilbabnya.

Ada yang beberapa kali ke kamar mandi untuk merapikan jilbabnya, ada yang terbalik depan belakangnya, ada yang tidak sama panjang pendeknya, dan itu semua terlihat lucu di mata saya. Saya jadi ingat saat saya belajar memakai jilbab segi 4 saat dulu kelas 4 SD. Sepertinya, saya juga sama dengan mereka, beberapa kali harus merapikan jilbab  saat pembelajaran. Hehe…

Evaluasi selama beberapa hari ini adalah, siswi-siswi saya ini ternyata selalu mengulang-ulang perintah. Saya sampai harus berkata 3 kali untuk meminta mereka melakukan sesuatu. Kesadarannya belum timbul.

Hmmmm… Terlalu lebay juga kalau saya mengeluhkan ini. Sebab sepertinya, ini juga dialami oleh beberapa wali kelas di kelas barunya. Hal ini, saya anggap wajar saja… Toh mereka baru bersekolah beberapa hari. Masih butuh waktu untuk menyesuaikan diri. Ya wajar saja kalau mereka masih bertanya-tanya apa yang harus dilakukan setelah ini dan itu.

Namun demikian, ada banyak hal baru yang saya temui dan saya pelajari. Dan ini sangat menyenangkan. Termasuk hal dimana saya harus bisa bekerja sama secara intens dengan teman-teman saya yang semakin bertambah jumlahnya.

Semoga saya bisa menjadi Wali Kelas yang baik bagi ke-27 siswi saya yang cantik-cantik dan sholihah, selama setahun ke depan… Aamiin…

 

***
.:: LaiQ ::..
Sidoarjo, 17 Juli 2013
15:29

dengan laptop pinjaman

11 tanggapan untuk “Baru Jadi Walas

  1. ternyata gak sedikit yg guru yg ngeblog. sejak dua ribu delapan ngeblog, berarti blog ini nambah daftar blogger2 guru sy. selamat menikmati kesibukan di sekolah, bu. semoga ibadah ramadhannya semakin terasa berkahnya. sukses selalu

    Suka

Monggo bagi yang ingin menambahkan komentar