[Diary Fauzan] Awal Masuk di TK B


Hasil Karya Fauzan
Hasil Karya Fauzan

Tahun Pelajaran 2012-2013 sudah beberapa bulan dimulai. Fauzan yang tahun ini menginjak 5 tahun 3 bulan (Bulan Juni), awalnya harus masuk TK A. Padahal, secara usia, Fauzan sudah boleh TK B. Tapi karena tahun sebelumnya Fauzan ‘putus sekolah’, maka dia harus masuk TK A.

Namun demikian, kemampuan Fauzan sangat luar biasa. Fauzan sudah bisa membaca dengan lancar. Bahkan kata yang sulit sekalipun; misalnya bunga, menyanyi, pulang, telinga, dan sebagainya. Juga telah mampu berhitung dengan tepat penjumlahan dan pengurangan. Selain itu, mengajinya pun sangat semangat. Karena pertimbangan itulah, Fauzan bisa masuk TK B awal bulan ini.

Namun, ada sedikit kendala. Motorik kasar dan motorik halus Fauzan masih sangat kurang. Saya mendapatkan laporan dari Wali kelasnya, di awal bulan ini, Fauzan belum bisa memegang pensil dengan benar. Selain itu, memegang gunting pun masih salah. Apatah lagi menulis. Jika pun dia telah mampu membuat coretan, coretan Fauzan masih belum memiliki tekanan. Dan ini yang pada akhirnya membuat Fauzan jadi sering menangis di kelas. Dia menangis karena dia ingin seperti temannya, tapi belum bisa. Dia melihat temannya sudah selesai, sedangkan dia belum menulis apa2.

Selain itu, sisi emosi Fauzan juga harus menjadi perhatian. Di TK B, selain menangis karena tak bisa menulis, Fauzan juga menangis karena ‘dikalahkan’ oleh temannya. Memang, perasaan Fauzan sangat halus. Dia menghargai pertemanan, tak pernah melawan, dan cenderung menghindari konflik. Fauzan juga tidak suka berebut. Fauzan lebih suka mengalah. Tapi mengalahnya Fauzan masih disertai dengan perasaan tidak ikhlas. Itu lah sebabnya, dia lebih sering menangis.

Tapi kedua kendala diatas, bisa diatasi. Saya dan wali kelas mencoba bekerja sama. Di rumah, saya mengajak Fauzan ‘belajar’. Informasi dari wali kelasnya, yang bisa saya lakukan adalah mengasah motorik halusnya. Mengasah motorik halus ini bisa dilakukan dengan  meremas plastisin, meremas kertas, menggunting, menepuk lantai, bermain pasir, meremas beras atau kacang hijau, menggambar, dan menulis.

Saya dan wali kelasnya yakin, dalam beberapa bulan ke depan, Fauzan mampu menyamai kemampuan standar kawan-kawannya. Saya dan wali kelasnya bersungguh-sungguh, bahu membahu, menuntaskan ‘kekurangan’ Fauzan yang seharusnya ‘diselesaikan’ di TK A. Tak henti-hentinya saya menanyakan kepada beliau, hari ini bagaimana perkembangan Fauzan.

Pada akhirnya, saya dan Fauzan membuat jadwal ‘belajar’ yang telah kita sepakati bersama. Meskipun jadwal itu mau tidak mau membuat saya harus berhenti ‘mencari penghasilan tambahan’ diluar penghasilan utama saya di SMPIT Insan Kamil. Ah, tidak ada yang dikorbankan demi anak, koq. Bagaimanapun, Fauzan tetap nomor 1.

 

***
..:: LaiQ ::..
Sidoarjo, 13 September 2012
15:26

Jazakumullahu khairan katsiir, kepada guru-guru KBIT dan TKIT Insan Kamil Sidoarjo yang telah membimbing anak saya Fauzan dalam beberapa bulan ini. Meskipun harus terseok, saya dan Fauzan akan berusah mengejar ketertinggalan kami.

 

 

27 tanggapan untuk “[Diary Fauzan] Awal Masuk di TK B

  1. waaaaaaah jadinya berasa kek kembali ke jaman TK dulu
    samar2 teringat betapa perkembangan saya dulu juga tertatih2

    tapi yo lupa2 inget kek gimana saya dulu TKnya la wong orang tua ndak mendokumentasikannya…

    jadi kalau mbak dokumentasikan gini, entar Fauzan gedhe bisa inget tuh masa2 TKnya 🙂

    Suka

Monggo bagi yang ingin menambahkan komentar